Desa Wisata Religi Tegalsari di Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo, menjadi salah satu destinasi unggulan bagi para peziarah dan wisatawan yang ingin menelusuri jejak sejarah Islam di Jawa Timur. Desa ini menawarkan berbagai tempat religi yang sarat akan nilai sejarah, spiritualitas, dan budaya. Di antara tempat-tempat tersebut, Masjid Tegalsari dan Makam Agung Kyai Ageng Muhammad Besari menjadi pusat perhatian.
Masjid Tegalsari: Masjid Tertua dengan Arsitektur Unik
Salah satu daya tarik utama di Desa Wisata Religi Tegalsari adalah Masjid Tegalsari. Masjid ini dipercaya sebagai salah satu masjid tertua di Indonesia, yang dibangun sekitar abad ke-18 oleh Kyai Ageng Muhammad Besari. Keunikan masjid ini terletak pada arsitekturnya yang khas, dengan 36 tiang penyangga terbuat dari kayu jati. Yang membuatnya semakin istimewa adalah fakta bahwa tiang-tiang ini disusun tanpa menggunakan paku, teknik bangunan tradisional yang memperlihatkan keahlian para tukang pada masa itu.
Selain sebagai tempat ibadah, Masjid Tegalsari juga menjadi pusat penyiaran agama Islam terbesar di Ponorogo pada masanya. Banyak ulama besar dan tokoh agama yang belajar di sini, menjadikan masjid ini sebagai salah satu pusat perkembangan Islam di Jawa. Hingga kini, Masjid Tegalsari masih digunakan sebagai tempat ibadah dan menjadi daya tarik bagi wisatawan yang tertarik dengan sejarah dan budaya Islam. Bahkan, masjid ini telah terdaftar sebagai bangunan cagar budaya yang dilindungi, menambah nilai pentingnya dalam sejarah Ponorogo.
Makam Agung Kyai Ageng Muhammad Besari: Jejak Sejarah Penyebar Islam
Tidak jauh dari Masjid Tegalsari, terdapat Makam Agung Kyai Ageng Muhammad Besari, seorang tokoh ulama besar yang berjasa dalam menyebarkan agama Islam di Ponorogo. Makam ini menjadi tempat ziarah yang ramai dikunjungi oleh masyarakat, baik dari dalam maupun luar daerah. Kyai Ageng Muhammad Besari, selain dikenal sebagai pendiri Masjid Tegalsari, juga merupakan pendiri Pondok Pesantren Tegalsari yang menjadi salah satu pesantren tertua di Indonesia.
Para peziarah yang datang ke makam ini tidak hanya mencari berkah, tetapi juga mengenang jasa besar Kyai Ageng Muhammad Besari dalam menyebarkan ajaran Islam di wilayah Jawa Timur. Selain itu, kawasan makam ini dikelola dengan baik, sehingga suasana yang tenang dan khusyuk dapat dirasakan oleh para pengunjung yang ingin merenung dan berdoa.
Tempat Wisata Religi Lainnya di Ponorogo
Selain Desa Wisata Religi Tegalsari, Ponorogo juga menawarkan berbagai destinasi wisata religi lainnya yang tak kalah menarik. Salah satu tempat yang populer adalah Makam Bathoro Katong, yang merupakan tempat persemayaman Raden Batoro Katong, pendiri Kabupaten Ponorogo. Raden Batoro Katong dianggap sebagai tokoh penting yang berperan dalam penyebaran Islam di Ponorogo pada masa awal berdirinya kabupaten tersebut. Makam ini menjadi salah satu tempat yang sering dikunjungi oleh para peziarah untuk mengenang jasa Raden Batoro Katong dalam membangun Ponorogo sebagai wilayah yang berlandaskan agama Islam.
Selain itu, terdapat pula Makam Astana Srandil, yang merupakan tempat persemayaman keluarga Bupati Sumoroto, termasuk Raden Mertokusumo. Makam ini tidak hanya memiliki nilai sejarah, tetapi juga menjadi simbol penting dari perkembangan pemerintahan lokal di Ponorogo. Banyak wisatawan yang datang ke makam ini untuk berziarah sekaligus mempelajari sejarah lokal yang terkait dengan para bupati yang pernah memerintah Ponorogo.
Potensi Wisata Religi di Ponorogo
Ponorogo, selain terkenal dengan tradisi Reog yang legendaris, juga memiliki potensi besar dalam wisata religi. Setiap tempat religi di Ponorogo memiliki keunikan dan nilai sejarah yang patut dijaga dan dilestarikan. Pemerintah setempat bersama dengan masyarakat telah berusaha mengembangkan potensi ini, sehingga semakin banyak wisatawan yang tertarik untuk berkunjung dan belajar lebih dalam tentang sejarah serta budaya Islam di Ponorogo.
Khususnya Desa Wisata Religi Tegalsari, dengan Masjid Tegalsari dan Makam Agung Kyai Ageng Muhammad Besari sebagai daya tarik utama, menawarkan pengalaman spiritual dan edukasi bagi siapa saja yang berkunjung. Dengan berkembangnya infrastruktur pariwisata di Ponorogo, diharapkan potensi wisata religi ini dapat terus menarik minat wisatawan dari berbagai daerah dan luar negeri.
Kesimpulan
Desa Wisata Religi Tegalsari di Ponorogo merupakan salah satu destinasi wisata yang kaya akan nilai sejarah dan spiritualitas. Masjid Tegalsari dan Makam Agung Kyai Ageng Muhammad Besari menjadi saksi bisu dari perkembangan agama Islam di Ponorogo sejak abad ke-18. Selain itu, keberadaan tempat-tempat religi lain seperti Makam Bathoro Katong dan Makam Astana Srandil menambah keragaman destinasi wisata religi di Ponorogo. Bagi siapa saja yang tertarik dengan wisata sejarah dan religi, Ponorogo adalah tempat yang tepat untuk dikunjungi.